Selasa, 02 Juli 2013

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME BELANDA TERMASUK PADA MASA PEMERINTAHAN MILITER JEPANG


PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME BELANDA TERMASUK PADA MASA PEMERINTAHAN MILITER JEPANG

A.   Perkembangan perekonomian Indonesia pada masa Pemerintahan Kolonialisme Belanda abad ke-16 hingga awal abad ke-20

Sistem perekonomian merupakan sebuah sistem yang digunakan oleh sebuah negara untuk mengalokasikan segala sumber daya yang dimilikinya, baik kepada masing-masing individu maupun kepada kelompok atau organisasi yang terdapat di negara tersebut.
Sistem ekonomi yang satu dengan sistem ekonomi yang lain memiliki perbedaan mendasar, yakni dalam hal bagaimana sistem ekonomi tersebut mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem ekonomi yang digunakan, seorang individu diperbolehkan untuk memiliki semua faktor produksi Sedangkan di sistem ekonomi yang lain ada juga kemungkinan bahwa semua faktor ekonomi tersebut dipegang oleh pemerintah.
Berkembangnya pengaruh paham – paham bangsa Eropa di dunia timur termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keadaan Eropa saat itu .Kedatangan bangsa Eropa ke dunia timur salah satu penyebabnya adalah karena ada rempah-rempah. Salah satu bangsa yang merupakan sumber pengahasil rempah-rempah adalah Indonesia. Disamping itu , kedatangan bangsa Eropa ke dunia timur termasuk Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi sebagai akibat dari revolusi prancis, revolusi industry dan merkantilisme yang berdampak pada dunia internasional.
Kekuatan-kekuatan asing yang masuk ke Indonesia adalah ekspidisi pelayaran yang dilakukan oleh Bangsa Barat yaitu Perancis , Spanyol , Belanda dan Inggris sejak akhir abad 15-16 masa ini id sebut Abad Penjelajahan Samudra. Beberapa faktor pendorong penjelajahan Bangsa Eropa adalah ;
a.       Kisah perjalanan Marcopolo ( 1254-1324) seorang pedagang dari Venesia , Italia  ke Cina yang dituangkan dalam buku “Book Of Various Experience” mengisahkan tentang keajaiban dunia atau Imago Mundi.
b.      Jatuhnya Konstatinopel , ibukota Romawi Timur ke tanagn Kesultanan Turki tahun 1453 menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia timur, Bangsa barat berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
c.       Adanya semangat penaklukan terhadap orang-orang yang beragama Islam serta membuat daerah-daerah kekuasaan yang dimiliki kerajaan-kerajaan islam tersebut.
d.      Berkembangnya teknik pelayaran dan penemuan kompas. Kompas dapat berfungsi menentukan arah dan posisi laut. Mereka menciptakan kapal yang lebih mudah dan lebih cepat digerakkan dengan memperbaiki konstruksi kapal serta memadukan layar yang berbentuk segi tiga dengan tali temali persegi.
e.       Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo-galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke dunia timur tidak akan tersesat.
f.       Adanya keinginan untuk mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi , dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi yang lain.
g.      Ingin memperoleh keuntungan/kekayan sebanyak-banyaknya.

Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh spanyol sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 maka oleh spanyol para padagang belanda tidak di izinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda kemudian berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia timur. Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia Dari Jan Huygen Van Linschoten , seorang penjelajah belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia.
Pada tahun 1596 , Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal berawak kapal 249 orang mendarat di Banten. Kehadiran Belanda di Nusantara di mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan terbentuknya VOC (Verenigde Oost Indishe Compagnie) tahun 1602. Oleh pemerintahan Belanda, VOC diberi Oktroi (hak-hak istimewa ) sebagai berikut :
1.      Dianggap sebagai wakil pemerintah BElanda di Asia
2.      Monopoli perdagangan
3.      Mencetak uang mengedarkan uang sendiri
4.      Mengadakan perjanjian
5.      Menaklukan perang dengan Negara lain
6.      Menjalankan kekuasaan kehakiman
7.      Pemungutan pajak
8.      Memiliki angkatan perang sendiri
9.      Mengadakan pemerintahan sendiri

Untuk melaksanakan kekuasaan di Indonesia di angkatlah jabatan Gubernur jenderal VOC antara lain :
·         Pieter Both , merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon
·         Jan Pieterzoon Coen , merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta .

Cara belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia antara lain yaitu:
1)      Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang asing , seperti Inggris , Perancis , dan Denmark.
2)      Melakukan Ekstirpasi , yaitu penebangan tanaman milik rakyat . tujuannya adalah mempertahankan agar harga rempah-rempah  tidak merosot bila hasil panen berlebihan .
3)      Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalang perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC . penyerahan wajib itu disebut “Verplichte Leverantien”.
4)      Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak yang disebut dengan istilah Contingenten

Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati , sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya. Pada pertengahan Abad ke-18, tepatnya tanggal 31 Desember 1799 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan, kemunduran itu disebabkan karena :
  1. Persaingan dagang dari bangsa Perancis dan Inggris,
  2. Penduduk di Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual oleh VOC,
  3. Perdagangan gelap merajalela dan menerobos monopoli perdagangan VOC,
  4. Pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan akibat dari gaji yang diterimanya terlalu kecil,
  5. VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untuk memenuhi pegawai daerah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura.

Situasi di Eropa membawa perubahan pemerintahan di Belanda. Pada tahun 1975 tentara Perancis menyerbu Belanda sehhingga pangeran Willem V melarikan diri ke Inggris. Kerajaan Belanda sekanjutnya di pimpin oleh Louis Napoleon , adik Napoleon Bonaparte , kaisar Perancis. Louis Napoleon kemudian mengankat Gubernur Jenderal untuk memerintah daerah Kolonial Hindia Belanda bersama Herman Willem Daendels.
Ø  Masa pemerintahan H.W daendels di Indonesia (1808-1811)
Pada masa Daendels berkuasa , Perancis bermusuhan dengan Inggris dalam perang koalisi di Eropa. Maka tugas utama Daendels di Hindia Belanda adalah mempertahankan pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.
Tugas Daendels dan langkah-langkah yang ditempuh di Indonesia dalam Bidang Keuangan/ Ekonomi adalah sebagai berikut :
a.       Mengeluarkan mata uang kertas
b.      Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina , Arab dan Belanda
c.       Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya yaitu memborongkan pungutan pajak , Contingenten dan penanaman kopi.
Ø  Masa pemerintahan Thomas stamfort Raffles di Indonesia (1811-1816)
Pada tahun 1811-1816 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan Thomas raffles yang berkedudukan di Penang untuk menguasai pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal , Inggris berhasil meduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 september 1811 Belanda menyerah melalui kapitulasi tuntang .
Isi kapitulasi tuntang adalah :
1)      Pulau jawa dan sekitarnya di kuasai Inggris
2)      Semua tentara belanda menjadi tawanan Inggris
3)      Orang Belanda daoat dijadikan pegawai Inggris

Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur dengan tugas mengatur pemerintahan dari peningkatan perdagangan dan keamanan. Dan Tugas Raffles di Indonesia dalam Bidang Perekonomian dan Keuangan adalah sebagai berikut :
a)      Melaksanakan system sewa tanah (Land Rente) , tindakan ini didasarkan pada pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah , sehingga penduduk yang menepati tanah wajib membayar pajak
b)      Meneruskan usaha yang pernah dilakukan belanda misalnya penjualan tanah kepada swasta , serta penanaman kopi
c)      Melakukan penanaman bebas , melibatkan rakyat  ikut serta dalam perdagangan.
d)     Memonopoli garam agar tidak dipermainkan dalam perdagangan karena sangat penting bagi rakyat
e)      Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi

Di samping sebagai kepala pemerintahan jajahan Inggris atas wilayah Indonesia, Raffles sangat tertarik kepada sejarah, kebudayaan dan kesenian di Jawa. Dengan bantuan orang-orang pribumi yang pandai dan beberapa orang Belanda, Raffles berhasil mengetahui sejarah, kebudayaan, kesenian dan kesusasteraan Jawa. Buah karya Thomas Stamford Raffles adalah buku yang berisikan sejarah Jawa yang berjudul History of Java.
Setelah Napoleon Bonaparte dapat dikalahkan dalam pertempuran di Leipzig dan kemudian tertangkap, maka pada tahun 1814 melalui Konvensi London (Perjanjian London), Inggris mengembalikan semua daerah kekuasa-an Belanda yang pernah dikuasai oleh Inggris. Akan tetapi Raffles tidak setuju terhadap keputusan-keputusan itu. la meletakan jabatannya dan digantikan oleh Letnan Gubernur Jenderal John Fendall. Pada tahun 1816 John Fendal menyerahkan wilayah jajahan di Indonesia kepada Belanda.
Setelah dilakukan perjanjian antara Inggris dengan Belanda pada Konvensi London (1814), daerah jajahan di Indonesia dikembalikan kepada Belanda. Untuk mengurus pengembalian itu, dikirim komisi Jenderal yang terdiri atas Van der Capellen, Elout, dan Buyskes (1816).
Tugas komisi Jenderal itu sangat berat, yaitu memperbaiki sistem pemerintahan dan perekonomian. Perbaikan ekonomi ini bertujuan agar dapat mengembalikan utang-utang Belanda yang cukup besar akibat perang-perang yang dilakukan dalam menghadapi Napoleon maupun perang-perang yang dilakukan dalam menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Dalam menjalankan tugasnya itu, berbagai tantangan muncul, yaitu menghadapi perekonomian yang buruk, persaingan dagang bangsa Inggris, sikap bangsa pribumi yang memusuhi bangsa Belanda. Bangsa pribumi tidak ingin dijajah lagi dan ingin merdeka seperti yang dialami pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Jika ditinjau dari sejarah Indonesia, sejak tahun 1816 sampai tahun 1900, bangsa di Indonesia sudah jelas menentang masuk dan berkuasanya bangsa Asing termasuk bangsa Belanda. Pertentangan yang terjadi antara bangsa-bangsa di Indonesia dengan bangsa Belanda disebabkan oleh karena:
1)      Kebencian golongan raja dan bangsawan pribumi terhadap pemerintah Belanda yang menyebabkan kemunduran kekuasaan mereka.
2)      Kebencian golongan pedagang pribumi terhadap Belanda yang mematikan mata pencaharian mereka.
3)      Kebencian terhadap Belanda berdasarkan agama, seperti meletusnya Perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Aceh dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi pertentangan yang kuat dari bangsa-bangsa di In­donesia, Belanda menindasnya dengan jalan perang kolonial dan politik devide et impera, yaitu memecah belah bangsa di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya permu'-uhan antara kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Indo­nesia.
Ø  Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa ( Tahun 1830)
Berlakunya Sistem Tanam Paksa dan Ketentuan-ketentuan pokok dalam tanam paksa adalah :
a.       Penduduk diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk tanaman yang laku dijual ke Eropa
b.      Tanah yang di pergunakan tidak melebihi 1/5 tanah yang dimiliki penduduk desa
c.       Waktu untuk memelihara tanman tidak melebihi waktu yang dipergunakan untuk memelihara tanaman padi
d.      Bagian tanah yang ditanami tersebut bebas pajak
e.       Bila hasil bumi melebihi nilai pajak yang harus dibayar rakyat maka kelebihan hasil bumi tersebut diberikan kepada rakyat
f.       Jika gagal panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani maka kerugian ditanggung pemerintah
g.      Penduduk yang bukan petani wajib bekerja dikebun , pabrik atau pengangkutan untuk kepentingan belanda.

Penyimpangan terhadap aturan tanam paksa  menimbulkan reaksi , berbagai pihak menuntut dihapuskan. Reaksi terhadap penyimpangan tanam paksa antara lain datang dari :
A.    Golongan humanis yang berjuang untuk kemanusiaan yaitu :
§  Baron Van Houvel , seorang pendeta yang mengungkapkan kesengsaraan rakyat akibat tanam paksa baik di majalah , forum pertemuan maupun di DPR Belanda
§  Eduard Douwes Dekker dengan nama samara Multatuli
B.     Golongan penguasa swasta Belanda yang menghendaki adanya kebebasan berusaha di Indonesia melalui sidang parlemen di Belanda.
Ø  Sistem Usaha Swasta
Dengan kemenangan golongan liberal di parlemen Belanda maka mulai ditetapkan system ekonomi liberal yang ditandai dengan masuknya nodal asing ke Indonesia . masa itu disebut Politik Pintu Terbuka atau politik ekonomi liberal kolonial dilandasi oleh beberapa undang-undang antara lain:
1.      Comptabiliteitswet tahun 1867 yang menyatakan bahwa anggaran belnja hindia-belanda harus ditetapkan dengan undang-undang , jadi dengan persetujuan parlemen belanda.
2.      Suikerwet 1870 (UU gula) berisi ketetapan bahwa tanaman tebu sebagai tanaman monopoli pemerintah berangsur-angsur akan dihilangkan sehingga di pulau jawa dapat diusahakan oleh pengusaha swasta.
3.      Agrarichwet 1870 (UU Agraria) berisi antara lain :
a.       Tanah di Indonesia di bedakan menjadi 2 bagian yaitu tanah rakyat dan tanah pemerintah
b.      Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik yang sifatnya bebas dan tanah desa yang tidak bebas. Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada bangsa asing , hanya boleh disewakan.
c.       Tanah pemerintah dapat dijual untuk tanah milik(eigendom) atau disewakan selama 75 tahun.

Adapun tujuan dari UU Agraria adalah  melindungi petani agar tidak kehilangan tanahnya serta membuka peluang orang asing untuk menyewa tanah dari rakyat Indonesia.

B.     Perkembangan Perekonomian Indonesia Pada Masa Pemerintahan Militer Jepang
Pada tanggal 8 Maret 1942 tentara Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada pihak Jepang di Kalijati. Dengan demikian Belanda menyerahkan seluruh wilayah Hindia Belanda kepada pemerintah bala tentara Jepang.
Kedatangan tentara Jepang pada mulanya mendapat sambutan baik oleh sebagian rakyat Indonesia karena mereka datang dengan semboyan sebagai saudara tua yang akan membebaskan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan Barat. Namun pendudukan Jepang di Indonesia dalam beberapa bulan saja telah menunjukkan kekejamannya, bala tentara Jepang melakukan penindasan, pemerasan tenaga, perampasan kekayaan alam dan sebagainya.
Dalam usaha Mengembalikan simpati Rakyat Indonesia Di bidang ekonomi, Jepang menjalankan politik dumping, yakni menjual barang-barang dengan harga lebih murah di luar negeri dari pada di Jepang sendiri.
Aspek Kehidupan Ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Penjajahan Jepang adalah sebagai berikut :
·         Kegiatan ekomoni masyarakat Indonesia pada masa Jepang diarahkan untuk kepentingan Jepang. Jepang berusaha untuk menguasai dan mendapatkan semua sumber-sumber bahan mentah untuk industri Jepang. Jepang dalam rangka untuk mewujudkan ambisinya melaksanakan konsep ekonomi Hakko ichiu bahwa Jepang berkeinginan untuk menjadikan seluruh kawasan Asia Pasifik ada di bawah kendali Jepang dengan Asia Pacifik Timur Raya.
·         Pemerintah pendudukan Jepang mulai mengeluarkan peraturan-peraturan untuk menjalankan ekonomi. Semua harta benda dan perusahaan perkebunan sekutu disita dan perusahaan vital seperti pertambangan, telekomunikasi dan perusahaan transport langsung dikuasai pemerintah Jepang. Jepang juga mengadakan pembatasan-pembatasan dan penguasaan alat-alat produksi yang merupakan ciri ekonomi perang. Sistim autarki artinya setiap daerah harus mencukupi kebutuhan sendiri serta harus dapat menunjang kebutuhan perang. Selain itu juga rakyat masih dibebani pekerjaan yang bersifat wajib. Rakyat dipaksa untuk dijadikan romusha.

Dampak Positif pada masa Pendudukan Jepang di bidang ekonomi bagi Bangsa Indonesia adalah :
  1. Didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
  2. Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.

Dampak Negatif pada masa Pendudukan Jepang di bidang ekonomi bagi Bangsa Indonesia adalah :
  1. Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
  2. Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
  3. Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
  4. Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
  5. Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
Pada masa sebelum merdeka sistem perekonomian Indonesia masih diatur oleh penjajah yang pada saat itu sangat merugikan Indonesia, karena semua sumber daya alam yang ada di Indonesia dikuras oleh para penjajah. Pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang dijadikan sebagai budak di negaranya sendiri. Mereka semua diperlakukan tidak adil.
Negara penjajah yang paling merugikan Indonesia adalah Jepang, karena pemerintah militer Jepang melakukan perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan masyarakat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan dipasok untuk kebutuhan militer. Tidak hanya pemerintah militer Jepang yang merugikan Indonesia,  pemerintah Belanda pun sangat merugikan Indonesia. Hampir seluruh kekayaan Indonesia dikuras untuk memperkaya mereka. Banyak  kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah  Belanda membuat Indonesia sengsara dan rata-rata kehidupan rakyatnya dibawah taraf kemiskinan.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar